PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu bank milik
pemerintah terbesar di Indonesia. Berdiri di Purwokerto, Jawa Tengah pada
tanggal 16 Desember 1895 sebagai “De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der
Inlandsche Hoofden” atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
Purwokerto oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja yang berfungsi sebagai lembaga
keuangan bagi kaum pribumi.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan BUMN (Badan
Usaha Milik Negara). Badan Usaha MIlik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha
yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status
pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai
negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
Dengan mengelola berbagai produksi BUMN,pemerintah mempunyai tujuan untuk
mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa publik oleh perusahaan swasta yang
kuat.Karena,apabila terjadi monopoli pasar atas barang dan jasa yang memenuhi
hajat hidup orang banyak,maka dapat dipastika bahwa rakyat kecil yang akan
menjadi korban sebagai akibat dari tingkat harga yang cenderung meningkat.
Bentuk usaha PT. Bank Rakyat Indonesia, merupakan Bank Pemerintah
yang melakukan usaha Bank Umum, seperti Bank-Bank pemerintah lainnya. PT. Bank
Rakyat Indonesia, memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin
menggunakan jasa perbankan.
1.Prosedur dan legalitasnnya :
Tahapan Pengurusan Izin Pendirian
KETENTUAN UMUM
PadaPasal 5 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 Menurut jenisnya, Bank terdiri dari :
Bank Umum
Bank Umum disebut juga sebagai “bank dagang”, “bank
komersial”, “bank kredit”, bahkan di beberapa Negara disebut sebagai “bank
deposito”.Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
berdasarkan prinsip syariah ini dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa dalam
lalu lintas pembayaran.Sebagai Bank konvensional, Bank Umum melakukan usaha
perbankan dengan memberikan kredit kepada nasabah baik perorangan maupun
perusahaan. Sedangkan Bank Umum yang menganut prinsip syariah menggunakan
aturan perjanjian berdasarkan Hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk
menyimpan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah.
Bank Umum ini sendiri dapat berupa Bank Milik Negara,
Swasta, maupun Koperasi, yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima
simpanan dalam bentuk giro, deposito, serta tabungan dan dalam usahanya
terutama memberikan kredit jangka pendek. Kredit jangka pendek ini dipilih
karena dana utama yang diterima juga berjangka waktu pendek, sehingga pemberian
kredit jangka pendek diharapkan tidak mengganggu kemampuan bank untuk memenuhi
jangka pendeknya. Suatu bank dikatakan sebagai Bank Umum karena bank tersebut
mendapatkan keuntungan dari selisih bunga yang diterima dari peminjam dengan
yang dibayarkan oleh bank kepada depositor (disebut spread).
Tahapan pengesahan menjadi badan hukum
Tidak semua badan usaha harus ber badan hukum. Akan tetapi
setiap usaha yang memang dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi
berskala besar maka hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan izin atas
kegiatan yang dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum yang berlaku. Izin
yang mengikat suatu bentuk usaha tertentu di Indonesia memang terdapat lebih
dari satu macam. Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing (
UU PMA ).
Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis
bidang kegiatan yang dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap
pengurusan izin disesuaikan dengan departemen yang membawahinya seperti
kehutanan, pertambangan, perdagangan, pertanian dsb.
Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari
departemen lain.
yang terkait Departemen tertentu yang berhubungan langsung
dengan jenis kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar itu,
badan usaha juga harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada nantinya
akan bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen
Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat berupa SIUP.
Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari
BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame, dll.
2. SDM dan Organisasi
Struktur Organisasi PT.Bank Rakyat Indonesia
Manfaat struktur organisasi adalah mempermudah proses
pencapaian tujuan dari suatu lembaga, dalam hal ini bank atau perusahaan pada
umumnya dan PT. Bank Rakyat Indonesia pada khususnya. Dengan adanya
struktur organisasi ini dapat diketahui asal kesalahan atau penyimpangan di
dalam suatu proses kegiatan.
Selain itu juga dengan adanya struktur organisasi ini dapat
memberikan ketegasan dalam hal batas wewenang dan tanggung jawab kepada
masing-masing pejabat atau orang yang akan ditugaskan ini maka mereka akan
dapat menunaikan tugasnya dengan baik. Sesuai dengan SK No.Kep.SUU/1650/1977
tanggal 19 September 1977 mengenai pokok-pokok organisasi PT. bank Rakyat
Indonesia, Tbk maka struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk saat ini
terdiri dari :
1. Tingkat
kepemilikan
Pada tingkatan ini kepemilikan PT. Bank Rakyat Indonesia,
Tbk dimiliki oleh pemegang saham (RUPS).
2. Tingkat
Penetapan Arah Strategi dan Kebijakan perusahaan Pada tingkatan ini terdiri
dari:
a. Dewan
Komisaris
b. Direksi
c. Komite Audit
d. Dewan
Pengawasan Syariah
3. Tingkat
Implementasi Operasi dan Manajemen Pada tingkatan ini terdiri dari:
a. Dipimpin oleh
Direktur Utama/CEO (Chief Eksekutif Officer)
b. Audit Intern
c. Divisi
Sekretariat Perusahaan
Dimana CEO membawahi:
1.) COO (Chief Operating Officer) atau Direktur Bisnis Mikro
dan Ritel, terdiri dari:
Divisi Mikro
a. Desk IVP
b. Divisi Bisnis
Ritel
c. Divisi
Customer Banking
d. Unit Usaha
Syariah
e. Kanwil
2.) COO atau Direktur Bisnis Menengah, terdiri dari:
a. Divisi
Agribisnis
b. Divisi Bisnis
Umum
c. Divisi Kredit
Program
d. Kantor Cabang
Khusus
e. Kanwil
3.) COO atau Direktur Pengendalian Kredit, terdiri dari:
a. Divisi
Analisis Resiki Kredit
b. Divisi Restruk
dan Penyelesaian Kredit Bermasalah
c. Divisi
Administrasi Kredit
4.) COO atau Direktur Keuangan Internasional, terdiri dari:
a. Divide Treasury
b. Divisi Akuntansi
Manajemen dan Keuangan
c. Divisi Administrasi dan Operasional
d. Unit Kerja Luar Negeri
5. ) COO atau
direktur Operasional, terdiri dari:
1. Divisi
Operasional
2. Divisi
Teknologi dan Sistem Informasi
3. Divisi Manajemen
dan Sumber Daya Manusia
4. Divisi Logistik
5. Divisi
Pendidikan dan Pelatihan
6. )COO atau
Direktur Kepatuhan, terdiri dari:
1. Divisi
Kepatuhan dan Manajemen Resiko
2. Divisi Renstra
c) Divisi Hukum
Dan adapun struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk
Unit Parung saat ini
terdiri dari:
a.
Kepala BRI Unit/Pimpinan BRI Unit
Adalah petugas bank yang diberi tanggung jawab dan wewenang
untuk memimpin atau mengelola usaha suatu BRI Unit.
b.
Mantri BRI Unit
Adalah petugas BRI Unit yang diberi tangung jawab dan
wewenang dalam melaksanakan tugas-tugas lapangan atau kunjungan untuk kegiatan
penjaman, simpanan dan jasa bank lainnya.
3. Teller BRI
Unit
Adalah petugas BRI Unit yang berwenang mengelola kas dan
berfungsi sebagai Deskman, sebagai Kasir yang juga mempunyai wewenang fiat
bayar.
4.
Deskman/Pembukuan
Adalah petugas BRI Unit yang berwenang melakukan
administrasi pembukuan dan berfungsi pula sebagai berikut:
a.
Petugas yang berwenang melayani transaksi dan aplikasi.
b.
Petugas yang berwenang melaksanakan posting transaksi atau pembukuan.
3.Aspek Pemasaran
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) bergerak dalam bidang keuangan (bank), merupakan perusahaan BUMN pemerintah indonesia .
Strategi Pemasaran
Menonjolkan Kualitas Kerja
Bila dibandingkan dengan bank yang lain, bank BRI jauh lebih
akrab dan lebih dikenal oleh masyarakat terutama di wilayah pedesaan. Ini bukan
hanya karena umurnya yang terbilang “tua”, tapi juga karena pelayanannya yang
mudah diterima.
Inilah yang menjadi salah satu strategi yang dilakukan bank
BRI yaitu memberikan kualitas kerja yang baik. Hal ini mereka dapatkan dari SDM
yang berkualitas ditambah lagi dukungan dari manajemen untuk terus menjaga
kualitas tersebut.
Mengutamakan Kepuasan Nasabah
Kualitas kerja yang selalu diusahakan tetap terjaga baik,
memberikan efek terhadap nasabah. Para nasabah akan merasa puas ketika kebutuhan
mereka dilayani dengan baik.
Berbagai upaya juga dilakukan sebagai bentuk mengutamakan
kepuasan nasabah selain kualitas kerja. Diantaranya adalah pemberian tingkat
bunga yang lebih rendah dibanding bank yang lain.
Meningkatkan Penawaran
Dengan meningkatkan penawaran bank BRI dapat membina dan
menjaga nasabahnya untuk tidak berpaling ke bank yang lain. Salah satu contoh
adalah ketika bank lain menawarkan produk yang sama persis, dengan strategi
yang selalu memberikan penawaran kepada nasabah bank BRI dapat menjaga agar
nasabahnya tidak berpaling ke bank lain.
Peningkatan Produk
Peningkatan produk dalam strategi ini dilakukan dengan cara
mengupgrade produk yang ditawarkan agar sesuai dengan apa yang diinginkan
nasabah. Sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi. Selain itu produknya akan
semakin mudah untuk diterima
Memberikan Hadiah
Siapa yang tidak tertarik dengan hadiah? Dari pertanyaan
inilah bank BRI tidak segan untuk meberikan apresiasi kepada nasabah yang setia
menggunakan produknya dalam bentuk hadiah.
Dengan melakukan strategi ini akan semakin banyak nasabah
yang tertarik untuk terus dan tetap menggunakan produk yang ditawarkan dari
bank, dan hal ini membantu promosi produk serta memberikan hasil yang bagus
dimasa depan.
Analisis Situasi Pasar :
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat factor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk
mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi
yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat
faktor, yaitu:
1. Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang
terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek
atau BANK RAKYAT·konsep bisnis itu
sendiri. Analisis Strengths sudah dikenal di Indonesia karena sudah mempunyai
ratusan Ribuan karyawan BRI sudah
terbukti dari lulusan universitas·cabang
Metode yang digunakan mengoptimalkanIQ, SQ, dan EQ.
2. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang
terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek
atau Strategi pemasaran yang·konsep
bisnis itu sendiri. Analisa Weakness
Program yang ditawarkan kurang lebih sama·hampir sama dengan
pesaing Gedung BRI yang kurang luas,
dan tampilan fisik gedung·dengan pesaing
BRI masih kurang kelihatan menarik jika dibandingkan dengan Kompetitor
Lain.
3. Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang
berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang
dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. Analisa Adanya kerjasama dengan· Lokasi yang
strategis , ·Opportunities BRI : Perusahaan
Perusahaan
4. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari
luar. Ancaman ini dapatmengganggu organisasi, proyek atau Banyaknya Pesaing Bank·konsep bisnis itu
sendiri. Analisa Threats BRI Banyaknya
Program yang ditawarka marketing sehingga tidak focus·Lain Kebijakan aturan aturan terbaru BI VALUE
CHAIN model·pada 1 produk M.Porter Value
Chain adalah model yang digunakan untuk membantu menganalisa aktifitas-aktifitas
spesifik bisnis yang terjadi, yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan
kompetitif bagi organisasi. Analisa yang dilakukan berdasarkan efisiensi dan
efektifitas. Tiap langkah yang diambil pada suatu segmen, akan berdampak pada
keseluruhan proses. Jadi dapat dikatakan bahwa semua segmen saling
bergantungan. Value Chain atau Rantai Nilai adalah pendekatan sistematik untuk
mengembangkan keunggulan kompetitif sebuah perusahaan. Pendekatan ini
diciptakan oleh Michael E. Porter yang berisi sekumpulan aktivitas yang membuat
dan membangun nilai marjin atau nilai tambah (added value). Aktivitas tersebut
dibagi menjadi Aktivitas Utama (Primary Activity) dan Aktivitas Pendukung
(Support Activity).
Strategi Promosi :
Strategi Promosi :
PRODUK DAN JASA BANK BRI
CONTOH PRODUK BANKGIRO BANK BRI
TABUNGAN BANK BRI
Tabungan BritAma
Tabungan Simpedes
Tabungan Simpedes TKI
Tabungan Haji
Tabungan BritAma Dollar
Tabungan BritAma Bisnis
Tabungan BritAma Rencana
Tabungan BritAma Valas
Tabungan BritAma Junio
TabunganKu
DEPOSITO BANK BRI
Deposito Rupiah
Deposito Valas
Deposit On Call
GIRO BANK BRI
GiroBRI Rupiah
GiroBRI Valas
TABUNGANKU
KEUNGGULAN
Gratis biaya administrasi bulanan
Setoran awal minimum Rp. 20.000,- dan setoran selanjutnya minimum Rp. 10.000,-
Bunga dihitung secara harian
Gratis biaya penggantian buku apabila rusak/hilang
Pembukaan rekening TabunganKu yang mudah dan praktis di seluruh unit kerja BRIP
PERSYARATAN
Hanya untuk Warga Negara Indonesia dan perorangan
Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening
Melengkapi identitas diri: KTP/SIM/Passpor
DEPOSITO
KEUNGGULAN
Keleluasaan dalam memilih jangka waktu Deposito BRI, mulai dari 1,2,3,6,12,18, dan 24 bulan
Bebas biaya administrasi
Pencairan sebagian nominal Deposito BRI tanpa merubah nomor rekening
Pencairan Deposito BRI di unit kerja lainnya
Suku bunga kompetitif
FASILITAS DEPOSITO
Perpanjangan Deposito BRI dapat dilakukan secara otomatis (automatic roll-over)
Penempatan Deposito BRI dapat dilakukan secara:
A.Tunai
B.Pemindah bukuan dari rekening lain di BRI
C.Transfer/kliring dari rekening Bank lain
Pencairan Deposito BRI pada saat jatuh tempo dapat dilakukan secara:
A.Tunai
B.Dipindahbukukan ke rekening lain di BRI
C.Ditransfer/kliring ke rekening Bank lain
Pada saat jatuh tempo, Nasabah leluasa untuk menikmati bunga secara:
A.Dipindahbukukan ke rekening lain di BRI
B.Dikliringkan ke rekening Bank lain
C.Menambah ke pokok Deposito pada saat perpanjangan (add-on)
D.Kombinasi dari point b dan c tersebut di atas
PERSYARATAN DEPOSITO
Setoran minimal Rp 2.500.000
Mengisi formulir pembukaan Deposito BRI Rupiah
Perorangan
Melampirkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM/Paspor dan KITAS/KITAP)
Non perorangan
Melampirkan fotokopi Akte Pendirian/Anggaran Dasar, Ijin Usaha, NPWP dan dokumen identitas pengurus serta asli Surat Kuasa
JENIS GIRO BANK BRI
GiroBRI Rupiah
GiroBRI Valas
GIRO VALAS
Keunggulan
Real Time Online.
Dapat bertransaksi secara online di lebih dari 7000 unit kerja on-line yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bebas biaya administrasi di bulan pertama pembukaan rekening.
Fasilitas
Tersedia dalam mata uang: US Dollar, EURO, SGD, JPY, AUD.
GIRO RUPIAH
KEUNGGULAN
Real Time Online.
Dapat bertransaksi secara online di lebih dari 7000 unit kerja on-line yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kemudahan bertransaksi setiap saat dengan mempergunakan Cek dan Bilyet Giro BRI.
FASILITAS
Fasilitas transfer otomatis (standing instruction).
Automatic Fund Transfer (AFT).
Fasilitas untuk mentransfer dana dari GiroBRI ke rekening lainnya di BRI, pada tanggal tertentu yang ditetapkan oleh nasabah.
Account Sweep.
Fasilitas untuk mentransfer dana dari GiroBRI ke rekening lainnya secara otomatis sesuai dengan batasan saldo minimal dan maksimal yang ditetapkan nasabah.
Automatic Grab Fund (AGF).
Fasilitas untuk menarik (mendebet) dana GiroBRI secara otomatis oleh satu rekening tertentu, misalnya untuk angsuran pembayaran rekening pinjaman.
Media Promosi :
1.Periklanan (advertising)
Bentuk-bentuk periklanan PT. Bank rakyat Indonesia (Persero)
antara lain:
· Surat kabar
· Website
· Majalah
2. Promosi Penjualan (sales promotion)
Kegiatan sales promotion PT. Bank Rakyat Indonesia yaitu:
Perkembangan Transaksi E-Channel di Bank Rakyat Indonesia
4.Aspek Keuangan
Anggaran PT Bank Rakyat Indonesia :
Nama Perusahaan : PT. Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga, Tbk
Nama Komersial : Bank BRI AGRO
Kantor Pusat : Gedung BRI AGRO, Jl. Warung Jati
Barat No. 139 (d/h Jl. Mampang Prapatan Raya No. 139A) Jakarta Selatan 12740
Telp. (021) 79199980, 80667600 Fax. (021) 79199950 Website : www.briagro.co.id
Hasil Pemeringkatan : id AA- (Stable Outlook) dari PT
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Tanggal Pendirian : 27 September 1989
Dasar Hukum Pendirian : Akta Notaris Raden Soekarsono SH
No. 27 tanggal 27 September 1989. Anggaran Dasar Bank telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
C.2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 96, Tambahan No. 3303, pada tanggal 1
Desember 1989
Modal Dasar : Rp 2.500.000.000.000,-
Modal Disetor : Rp 1.147.971.569.800,-
Nomor Pokok Wajib Pajak : 09.03.1.64.38059(NPWP)
Kantor Layanan : 1 Kantor Pusat Operasional, 16
Kantor Cabang, 17 Kantor Cabang Pembantu dan 4 Kantor Kas.
Jumlah Jaringan ATM : Terkoneksi langsung pada 22.792
ATM Bank BRI dan jaringan ATM Bersama seluruh Indonesia
Jumlah Karyawan : 592 (per 31 Desember 2015)
Pemegang Saham : PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. : 87,23% Dana Pensiun Perkebunan : 9,10% Masyarakat : 3,67%
Bursa Terdaftar : PT Bursa Efek Indonesia
Didirikan oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) pada
tanggal 27 September 1989, Bank AGRO mempunyai peranan penting dan strategis
dalam perkembangan sektor agribisnis Indonesia. Sebagai bank yang berfokus pada
pembiayaan agribisnis, sejak berdiri hingga saat ini, portofolio kredit Bank
AGRO sebagian besar (antara 60% - 75%) disalurkan di sektor agribisnis, baik on
farm maupun off farm. Bank AGRO yang didirikan dengan Akta Notaris
Rd.Soekarsono, S.H., di Jakarta No. 27 tanggal 27 September 1989 memperoleh
izin usaha dari Menteri Keuangan pada tanggal 11 Desember 1989 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Februari 1990.
Pada tahun 2003, Bank AGRO menjadi perusahaan publik
berdasarkan persetujuan Bapepam-LK No. S-1565/PM/2003 tertanggal 30 Juni 2003
sehingga namanya berubah menjadi PT Bank Agroniaga Tbk dan pada tahun yang sama
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya, sedangkan pada tahun 2007, saham
Bank AGRO dengan kode AGRO sudah mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada
tahun 2006, Bank AGRO meningkatkan statusnya menjadi Bank Umum Devisa
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 8/41/Kep.GBI/2006
tertanggal 8 Mei 2006. Pada tanggal 3 Maret 2011, dengan ditandatanganinya Akta
Akuisisi Saham PT Bank Agroniaga Tbk antara Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan
Dapenbun di Jakarta, Bank BRI secara resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali
pada PT Bank Agroniaga Tbk. Sebagai wujud komitmen bersama dalam sinergi
bersama Bank BRI, pada tahun 2012 seiring dengan ulang tahun ke-23, Bank AGRO
berganti nama menjadi BRI AGRO ("BRI AGRO", atau selanjutnya akan
disebut sebagai "Perseroan").
Pada langkah ke 26 tahun ini, Perseroan semakin mantap
melangkah bersama Bank BRI untuk melayani dengan sepenuh hati. Untuk
menunjukkan keseriusannya, Perseroan terus melakukan sinergi dengan Bank BRI,
tercermin dari seluruh nasabah Perseroan dapat menggunakan kartu ATM Perseroan
gratis di seluruh jaringan ATM Bank BRI yang tersebar diseluruh pelosok negeri.
Tanpa melupakan fokus awal Perseroan, sektor agribisnis tetap menjadi pilar
utama bisnis Perseroan, tetapi Perseroan juga terus berbenah untuk menyediakan
layanan yang lengkap dan prima bagi nasabah. Tabungan Perseroan, Deposito, dan
Giro serta program berhadiah hadir untuk menjawab kebutuhan simpanan dan
investasi nasabah, sedangkan fasilitas kredit Perseroan dapat di manfaatkan
untuk mengembangkan usaha nasabah. Untuk mendukung itu semua, Perseroan
didukung oleh Jaringan kantor dan layanan yang terus berkembang dan berbenah.
Saat ini, Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Operasional, 16 Kantor Cabang, 17
Kantor Cabang Pembantu, dan 4 Kantor Kas.
Perkembangan Bisnis
Bank BRI (PT Bank Rakyat Indonesia) merupakan bank
pemerintah pertama di Indondesi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun
1946 pasal 1 yang berisi bahwa “BRI adalah bank pemerintah pertama di republic
indonesia ”. ketika masa mempertahankan kemerdekaan, bank tahun 1948, kegiatan
di BRI sempat terhenti sementara waktu dan aktif kembali pada tahun 1949
setelah perjanjian renville dan ketika itu terdapat perubahan nama menjadi Bank
Rakyat Indonesia Serikat. Seiring terjadinya berbagai perubahan, singkat
berdasarkan undang- undang no. 21 tahun 1968 kembali ditetapkan bahwa tugas
pokok BRI adalah sebagai Bank umum. Dan kembali berubah pada tanggal 1 agustus
19922 dengan UU Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21
tahun 1992 status BRI menjadi Perseroan Terbatas. Yang pada saat itu status
kepemilikan masih 100% oleh pemerintah. Hingga tahun 2003, 30% saham dijual dan
menjadi perusahaan public dengan nama
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang sampai saat ini, nama it uterus
digunakan.
Hingga saat ini, Bank BRI masih konsisten dan focus pada
pelayanan masyarakat kecil, seperti memberikan fasilitas kredit kepada golongan
pengusaha kecil.hal ini dicerminkan terhadap perkembangan penyaluran Kredit
Usaha Kecil (KUK).
Dengan pesatnya perkembangan dalam dunia perbankan, maka
hingga saat ini Bank BRI melayani seluruh nasabah dengan melalui 9.808 unit
kerja dan jaringan e- channel yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. BRI
kini mengoperasikan 7 jenjang kantor pelayanan yang terdiri dari kantor pusat,
18 kantor wilayah, 453 kantor cabang (3 unit kerja luar negeri), 565 kantor
cabang pembantu, 950 kantor kas, 5.144 BRI unit, 465 teras BRI keliling dan
2.212 teras BRI. Dan karena meningkatnya proses bisnis, maka terjadi perubahan
kantor yang awalnya skala kecil menjadi skala yang lebih besar.
Adapun anak usaha dari Bank BRI ini diantaranya adalah BRI
Syariah, BRI Agro Niaga, Bringin Remittance Co. Ltd dan Bringin Life.
Kini, pemegang sahan BRI adalah Pemerintah Republik
Indonesia sebesar 56,75% dan 43,25% dipegang oleh public.
Prasarana dan Sarana :
Pada tahun 2003, Bank AGRO menjadi perusahaan publik berdasarkan persetujuan Bapepam-LK No. S-1565/PM/2003 tertanggal 30 Juni 2003 sehingga namanya berubah menjadi PT Bank Agroniaga Tbk dan pada tahun yang sama mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya, sedangkan pada tahun 2007, saham Bank AGRO dengan kode AGRO sudah mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2006, Bank AGRO meningkatkan statusnya menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 8/41/Kep.GBI/2006 tertanggal 8 Mei 2006. Pada tanggal 3 Maret 2011, dengan ditandatanganinya Akta Akuisisi Saham PT Bank Agroniaga Tbk antara Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan Dapenbun di Jakarta, Bank BRI secara resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali pada PT Bank Agroniaga Tbk. Sebagai wujud komitmen bersama dalam sinergi bersama Bank BRI, pada tahun 2012 seiring dengan ulang tahun ke-23, Bank AGRO berganti nama menjadi BRI AGRO ("BRI AGRO", atau selanjutnya akan disebut sebagai "Perseroan").